Minggu, 17 Oktober 2010

Kumpulan Tesis


PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember)


TESIS


Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
Memperoleh gelar Magister Manajemen







LOGO








Diajukan oleh :

HARI BUDI LESTARI
NPM. 081961152








PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2009




ABSTRAK

Latar belakang yang mendasari penelitian yang berjudul Pengaruh Faktor-Faktor Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai ini adalah di era demokrasi yang diiringi dengan kasus krisis yang melanda di berbagai bidang, diantara fenomena yang berkembang di birokrasi pada umumnya adalah semakin rendahnya kinerja pegawai. Hal tersebut menghambat upaya peningkatan dan perkembangan organisasi. Dengan ditemukannya faktor-faktor motivasi kerja maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai sehingga organisasi dapat berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien.
Hipotesis penelitian ini adalah : (1) Kebutuhan filosofis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, (2) Kebutuhan fisiologis secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, (3) Kebutuhan rasa aman secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, (4) Kebutuhan sosial secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, (5) Kebutuhan penghargaan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, dan (6) Kebutuhan aktualisasi diri secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif. Sedangkan yang menjadi sample penelitian ini sebanyak 56 responden yang ditarik dengan teknik purpose random sampling dari populasinya yakni 125 pegawai yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Penjaring data digunakan alat kuesioner dan kemudian dianalisis dengan Uji-F, Uji-t, dan Regresi Berganda, dengan taraf signifikan 95%.
Dasar teori yang digunakan sebagai pedoman penelitian ini adalah teori pemenuhan kebutuhan Maslow, yang berfokus pada “apa” hyang mendorong manusia melakukan kegiatan. Teori ini dapat diterapkan untuk memotivasi pegawai meningkatkan kinerjanya dalam suatu organisasi.
Rumusan hasil analisis dengan statistik regresi berganda menunjukkan bahwa kelima variabel motivasi, yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,698. Artinya bahwa kelima variabel motivasi tersebut secara simultan bergerak satu satuan maka kinerja pegawa akan berubah sebesar 69,8%, dengan tingkat kebenaran 95%. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis regresi parsial menunjukkan bahwa kelima variabel motivasi tersebut secara parsial juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
  


PENGARUH PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PERANGKAT DESA
STUDI KASUS
(Di Kecamatan Balung)
Kabupaten Jember


TESIS


Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
Memperoleh gelar Magister Manajemen







LOGO








Diajukan oleh :

LUTFIAH
NPM. 082061153





PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2009
 
 
ABSTRAK

Desa adalah pelaksanaan pemerintahan yang paling bawah, lebih-lebih dalam era otonomi daerah, desa memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pelaksanaan pemerintahan. Semua departemen yang ada di pemerintahan pusat, implementasi kebijakannya pasti bermuara di desa. Dituntut untuk memahami semua program agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang optimal.
Untuk itu semua, sudah suatu keharusan apabila perangkat desa, perlu meningkatkan basic pendidikannya minimal SLTP dan sederajat. Semakin tinggi basic pendidikan seorang perangkat desa, maka akan dapat meningkatkan profesionalitas kinerja dari masing-masing perangkat desa itu sendiri. Bahkan di Jember telah dibakukan dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Jember Nomor 36 tahun 2007 tentang perangkat desa. Batas minimal pendidikan seorang perangkat desa adalah berijazah SLTP, hal ini diatur dalam pasal 17 ayat 2.d, berbunyi : “Yang dapat diangkat menjadi Perangkat Desa adalah penduduk desa warga negara Republik Indonesia yang berpendidikan paling rendah, Sekolah Lanjutan tingkat Pertama dan atau yang sederajat dan lembaga pendidikannya terakreditasi”.
Hal inilah yang mendasari atau mengilhami mengapa Saya mengangkat judul : ”Pengaruh Pendidikan dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Perangkat Desa, Studi Kasus di Kecamatan Balung Kabupaten Jember”. Dari hasil penelitian telah terbukti bahwa semakin tinggi basic pendidikan seorang perangkat desa semakin meningkat pula kinerja serta kualitas pelayanan terhadap masyarakat desa.







PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN JEMBER



TESIS



Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
Memperoleh gelar Magister Manajemen







LOGO








Diajukan oleh :

MOH. AWALUDIN APRIYANTO
NPM. 081961200





PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2009
 
 
 
 
 
ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN JEMBER

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh durasi, metode maupun materi diklat berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember.
Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 32 orang pegawai. Sedangkan metode pengambilan sampel adalah metode sensus, dimana seluruh populasi akan dijadikan sampel.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan dari variabel durasimateri maupun metode diklat terhadap kinerja Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan terhadap kinerja. Pembuktian hipotesis menggunakan uji statistik secara simultan (Uji F) dan uji parsial (Uji t).
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa fungsi regresi linear berganda yang dapat menjelaskan pengaruh antara variabel durasi (X1), metode (X2) maupun materi diklat (X3) terhadap kinerja Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember (Y) adalah :
Y = 0,0000 + 0,605 X1 + 0,813 (X2) + 0,254 + e
Hasil uji statistik terhadap koefisien regresi secara simultan variabel durasi (X1), metode (X2) maupun materi diklat (X3) mempunyai terhadap kinerja pegawai (sig = 0,000 < 0,05), sedangkan uji statistik secara parsial untuk variabel durasi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai (sig = 0,028 < 0,05), variabel metode (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai (sig = 0,007 < 0,05), dan variabel materi diklat (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai (sig = 0,039 < 0,05). Sedangkan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai adalah variabel metode diklat, hal ini terbukti dari koefisien beta standardized menunjukkan nilai tertinggi yaitu 0,530.
 
Kata Kunci : Pendidikan dan Pelatihan





 
 
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI
TERHADAP KINERJA GURU TAMAN KANAK-KANAK
SE-KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER


TESIS


Di ajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Magister Manajemen


















Diajukan oleh :

NURSYAMSIDA TOHARI
NPM. 081961147






PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2009




ABSTRAKSI


Latar belakang yang mendasari penelitian yang berjudul pengaruh faktor-faktor motivasi terhadap kinerja pegawai ini adalah di era demokrasi yang diiringi dengan kasus krisis yang melanda di berbagai bidang, diantara fenomena yang berkembang di birokrasi pada umumnya adalah semakin rendahnya kinerja pegawai. Hal tersebut menghambat upaya peningkatan dan perkembangan organisasi. Dengan ditemukannya faktor-faktor motivasi kerja maka diharapkan dapat meningkatkankinerja pegawai sehingga organisasi dapat berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien.
Hipotesis penelitian ini adalah : (1) Kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kubutuhan aktualisasi diri secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, (2) Kebutuhan fisiologis secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinierja pegawai, (3) Kebutuhan rasa aman secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, (4) Kebutuhan sosial secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kerja pegawai, (5) Kebutuhan penghargaan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, dan (6) Kebutuhan aktualisasi diri secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif. Sedang yang menjadi sample penelitian ini sebanyak 56 responden yang ditarik dengan teknik purpose random samping dari populasinya yakni 125 pegawai yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Penjaring data digunakan alat kuesioner dan kemudian dianalisis dengan Uji-F, Uji-t dan Regresi berganda, dengan taraf signifikan 95%.
Dasar teori yang digunakan sebagai pedoman penelitian ini adalah teori pemenuhan kebutuhan Maslow, yang berfokus pada “apa” yang mendorong manusia melakukan kegiatan. Teori ini dapat diterapkan utnuk memotivasi pegawai meningkatkan kinerjanya dala suatu organisasi.
Rumusan hasil analisis dengan statistik regresi berganda menunjukkan dalam kelima variabel motivasi, yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,698. Artinya bahwa ketika kelima variabel motivasi trsebut secara simultan bergerak satu satuan maka kinerja pegawai akan berubah sebesar 69,8%, dengan tingkat kebenaran 95%. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis regresi parsial menunjukkan bahwa kelima variabel motivasi tersebut secara parsial juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar